Selasa, 28 Desember 2010

Kemungkinan Cara Baru Cegah HIV




Peneliti dari University of Minnesota AS menemukan bahwa human immunodeficiency virus (HIV) mengikat dan menghancurkan protein antivirus khusus dalam tubuh manusia yang disebut APOBEC3F. Hasil penelitian ini membuka kemungkinan hadirnya pendekatan baru untuk memerangi HIV/AIDS dengan memanfaatkan aktivitas antivirus di protein

Rabu, 15 Desember 2010

Pencegahan Dini HIV/ Aids Bagi Siswa

SISWA bagian dari remaja yang harus diselamatkan. Secara umum siswa memiliki emosi yang bergelora, meledak-ledak dan mudah terkena godaan/rayuan oleh lingkungannya. Menyadari hal ini, pemahaman pengetahuan, keluasan pandangan tentang sesuatu harus mendalam sehingga benar-benar terhayati dalam hidupnya dan bila hal tersebut tidak baik siswa tidak dapat menghindarinya.


Pengenalan jenis penyakit, terkebih yang bersinggungan dengan akibat pergaulan bebas pantas diberikan kepada remaja yang terkhususkan kepada para pelajar atau siswa/siswi yang berada dibangku sekolah. Dan salah satu penyakit yang membahayakan yang perlu disosialisasikan adalah Aids/ HIV yaitu sindrom mengurangnya daya tahan tubuh.



Pemakaian jarum suntik, semprot dan peralatan suntik lainnya tindik atau tatto. Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV dan dipakai bergantian tanpa disterilkan terlebih dahulu. Hal ini biasanya terjadi di kalangan pengguna narkotika suntikan. Meskipun demikian, pemakaian jarum suntik di dalam penyuntikan obat, imunisasi, tatto, tindik yang telah terkena virus HIV juga dapat menjadi

Senin, 13 Desember 2010

Zains Blog ; Blognya Cah Umy


Susah mencari ide untuk posting di blog ini, akhirnya saya iseng browsing mengenai hiv/ aids, dari yahoo, google dan dari artikel temen-temen blogger sebagai referensi lainnya, dan terakhir menemukan video dari youtube.


Setelah saya menonton, dan kurang lebih sepertinya video ini cukup memberikan informasi baru.



Meski saya tidak begitu memahami video ini, namun ada sedikit yang saya ketahui bahwasanya hiv/ aids kemungkinan bisa ditemukan obatnya. Karena saya melihat dalam video ini tentang uji coba dari hasil tes darah yang sudah terkena virus hiv/ aids. Dengan diberikan vaksin atau semacamnya pada darah yang menjadi sampe pengujian ini. Sehingga dengan vaksin itu bisa melindunig tubuh untuk melawan masuknya hiv ke dalam tubuh kita. (kurang lebih seperti itu maksdnya) ;-)


Silakan bagi teman-teman yang ingin melihat videonya, langsung saja cekidot ke TKP. Dan untuk teman-teman yang bisa lebih paham memahami video ini, silakan sharing atau berikan komentar tanggapannya dibawah postingan ini. Semoga bermanfaat.

Sejarah Hiv

Bulan Juli 1981, New York Times melaporkan suatu kejadian yang langka bentuk kanker di kalangan laki-laki gay di New York dan California, pertama disebut sebagai "gay kanker"; tetapi medis yang dikenal sebagai Kaposi Sarcoma. Tentang waktu yang sama, Kamar Darurat di New York City mulai melihat anguh tampaknya laki-laki muda sehat dengan presentasi fevers, seperti gejala flu, dan radang paru-paru yang disebut Pneumocystis. Tentang satu tahun kemudian, pada CDC (Pusat Pengendalian) link terhadap penyakit darah dan uang logam istilah AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada tahun pertama lebih dari 1.600 kasus yang didiagnosis dengan hampir 700 kematian.


Minggu, 12 Desember 2010

Anatomi Virus HIV /Aids

Unilever Raih Penghargaan Pencegahan AIDS

Metrotvnews.com, Jakarta: PT Unilever Indonesia Tbk, mendapat penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan P2-HIV dan AIDS dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Unilever meraih kategori Gold.


Penghargaan diserahkan di Jakarta, Kamis (9/12). Perusahaan barang kebutuhan rumah tangga diwakili Direktur SDM Unilever Joseph Bataona. Momen dihadiri Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans I Gusti Made Arka dan Sekjen Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Nafsiah Mboi.

Menurut Joseph, karyawan aset paling penting yang dimiliki Unilever untuk menjunjung kesetaraan di tempat kerja maupun peluang kerja. Sebab itu, yang terinfeksi HIV tidak didiskriminasi. Demikian pula calon karyawan dengan HIV tak akan didiskriminasi.

Seks Bebas: Cikal-Bakal HIV/AIDS

Infeksi HIV/AIDS pertama kali ditemukan di kalangan gay San Fransisco, tahun 1978. Selanjutnya AIDS merebak di kota-kota besar Amerika seperti New York, Manhattan juga di kalangan homoseksual. Inilah yang menjadi bukti bahwa penyakit berbahaya ini berasal dari kalangan berperilaku seks bebas dan menyimpang. Selanjutnya, budaya seks bebas pula yang menjadi sarana penyebaran virus HIV/AIDS secara cepat dan meluas di Amerika hingga ke seluruh penjuru dunia. Peranan seks bebas dalam penularan HIV/AIDS ini dibenarkan oleh laporan survey CDC Desember 2002.
Sementara itu, adanya kelompok ‘baik-baik’ (anak-anak, korban transfusi darah tercemar HIV dan tidak melakukan penyimpangan perilaku) yang kemudian tertular HIV/AIDS, tidaklah menunjukkan bahwa penyakit ini bukanlah penyakit akibat penyimpangan perilaku, karena pada hakikatnya tertularnya mereka yang ’baik-baik’ ini pun berawal dari ’dibiarkan dan dipeliharanya’ perilaku menyimpang (seks bebas dan penyalahgunaan NAPZA) di tengah masyarakat. Karena itu, menurut dr. Faizatul Rosyidah dalam sebuah artikelnya, sungguh suatu kebodohan yang menyesatkan menyatakan bahwa “Masalah HIV hanyalah masalah medis semata yang tidak berkaitan dengan perilaku seks bebas” dengan menjadikan korban-korban tak bersalah tersebut sebagai dalih (Eramuslim, 1/12/2009).


Atasi HIV/ Aids dengan Cara Islam, Bukan Liberal

SATU Desember sudah sejak tahun 1998 diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Peringatan Hari AIDS Sedunia berawal dari Pertemuan Puncak Menteri-menteri Kesehatan dari 148 negara yang tergabung dalam WHO untuk Program Pencegahan AIDS pada 1 Desember 1988 di London, Inggris.


Tahun ini, di Tanah Air Hari AIDS Sedunia juga diperingati di sejumlah daerah dengan berbagai aksi. Di Semarang, misalnya, sejumlah unjuk rasa digelar. Mereka berharap masyarakat mewaspadai bahaya AIDS dan tak mengucilkan para penderita. Di Madiun Komite Penanggulangan AIDS (KPA) serta LSM Bambu Nusantara Madiun melakukan aksi bagi-bagi bunga, leaflet dan stiker ke pengguna jalan di kota dan kabupaten. Di Jawa Barat Peringatan Hari AIDS Sedunia dipusatkan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), yang dihadiri para wakil pemerintah kota/kabupaten serta lembaga swadaya masyarakat (Detik.com, 1/12).


Sampai sekarang, AIDS masih menempati peringkat keempat penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut WHO (2009) jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 33,4 juta jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus HIV/AIDS ditemukan pertama kali tahun 1986 di Bali. Departemen Kesehatan RI memperkirakan, 19 juta orang saat ini berada pada risiko terinfeksi HIV. Adapun berdasarkan data Yayasan AIDS Indonesia (YAI), jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia per Maret 2009, mencapai 23.632 orang. Dari jumlah itu, sekitar 53 persen terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun, disusul dengan kelompok usia 30-39 tahun sekitar 27 persen.


Adapun berdasarkan cara penularan, 75 hingga 85 persen HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan seks, 5-10 persen melalui homoseksual, 5-10 persen akibat alat suntik yang tercemar terutama pengguna narkoba jarum suntik dan 3-5 persen tertular lewat transfusi darah.



Data Statistik Korban Hiv / Aids

berikut beberapa tabel data penderita/korban HIV/AIDS di seluruh Indonesia pada tahun 2005 (untuk data 2007, lihat paling bawah). Dikutip dari blog afatih.

Propinsi yang terjangkit HIV/AIDS

Jenis-jenis Gangguan Seksual

Setelah kita mengetahui tentang orientasi seksual, mari kita pelajari beberapa macam gangguan seksualitas. Berikut adalah beberapa macam gangguan seksualitas.





  • Masokisme

  • Sadisme

  • Voyeurisme

  • Pedofilia

  • Zoofilia

  • eksibisionisme

  • Transvestisme

  • Nekrofilia

  • Skatologi telpon

  • Froterisme

  • skoptofilia


=====



Mengenal Orientasi Seksual

Sebelum mengenali Orientasi Seksual Kita, alangkah Baiknya kita memahami devinisi Orientasi Seksual terlebih daulu


Orientasi seksual  adalah pola ketertarikan seksual emosional, romantis, dan/atau seksual terhadap laki-laki, perempuan, keduanya, tak satupun, atau jenis kelamin lain.


Menurut American Psychological Association menyebutkan bahwa istilah ini juga merujuk pada perasaan seseorang terhadap "identitas pribadi dan sosial berdasarkan ketertarikan itu, perilaku pengungkapannya, dan keanggotaan pada komunitas yang sama.


Gender dan definisi

Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa ditukarkan antara laki-laki dan perempuan, ide tentang karakter femini dan maskulin, kemampuan dan harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam berbagai situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara keluarga, teman, agama dan media. Lewat perantara-perantara ini, gender terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan politik dan ekonomi antara laki-laki- dan peempuan



Definisi di atas mengindikasikan bahwa segala aspek dalam kehidupan sosial sebenarnya masuk dalam lingkaran gender (gendered) sejauh itu berkaitan dengan relasi laki-laki dan perempuan.


Sabtu, 11 Desember 2010

Perkembangan Virus HIV

Setelah HIV masuk ke dalam tubuh manusia maka virus tersebut akan menyerang dan merusak sejumlah besar sel darah putih serta berkembang biak dengan cepat. Ada sejumlah tahapan perkembangan virus HIV di dalam tubuh:


Masa jendela – Membutuhkan 3 hingga 6 bulan untuk melakukan pengujian orang dengan HIV menggunakan uji diagnostik HIV standar.  Selama periode ini, orang tersebut di dalam tubuhnya sudah mengandung virus dan sudah dapat menularkannya meskipun tidak akan teruji positif secara laboratoris.


Tahapan Tanpa gejala – Pada tahapan ini daya ahan tubuh masih mampu mengatasi serangan dari berbagai penyebab penyakit oportunis. Jadi meskipun masuk kuman lain tetapi hal tersebut dapat dihancurkan oleh sel darah putih yang jumlahnya masih mencukupi, sehingga orang tersebut masih tetap sehat, dan tahapan ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.  Ini adalah tahapan ”diam secara klinis” yang dapat berlangsung selama 5 hingga 10 tahun bergantung pada status kekebalan masing-masing pasien.  Rata-rata tahapan ini berlangsung selama 7 tahun.


Tahapan dengan gejala – Penghancuran dan perusakan secara progresif sel darah putih oleh virus HIV telah melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Dan pada saat ini mulai muncul penyakit oportunis karena daya tahan tubuh sudah sangat menurun.



Foto-foto Pengidap HIV Aids

Dari sebelumnya tentang artikel hiv (aids) dan ims, pada tulisan ini saya ingin berbagi foto orang yang terjangkit penyakit aids. Perhatikan satu persatu dan bagaimana anda menyikapi ini..





Gender

Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa ditukarkan antara laki-laki dan perempuan, ide tentang karakter femini dan makulin, kemampuan dan harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan berperilaku dalam berbagai situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara keluarga, teman, agama dan media. Lewat perantara-perantara ini, gender terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan politik dan ekonomi antara laki-laki- dan peempuan. (Bruynde, jackson, Wijermans, Knought & Berkven, 1997 : 7).

Definisi di atas mengindikasikan bahwa segala aspek dalam kehidupan sosial sebenarnya masuk dalam lingkaran gender (gendered) sejauh itu berkaitan dengan relasi laki-laki dan perempuan.

Van Driel (1994 ; 4) membedakan 3 proses yang mengorganisasikan gender dalam kehidupan sosial.

  1. Gender symbolism yakni penempatan dua jenis peran berbeda untuk laki-laki dan perempuan dan terkadang diserati dengan segala sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan jenis kelamin. Proses iini disebut sebagai ideologi, yakni seperangkat ide yang direproduksi oleh pendidikan, agama dan proses sosialisasi dalam rangka memberi pengertian pada masyarakat.  Dalam bahasa yang agak berbeda, Van Haren (1999 ; 5) menungkapkan bahwa dorogan seksual sangat berkait dengan pemaknaan sosio-kultural, sehingga dorongan seksual tidak saja dilihat sebagai naluri alamiah saja. Asumsi ini bisa dibuktikan pada beberapa daerah yang menganggap bahwa persoalan seksual lebih merupakan persoalan laki-laki- ketimbang perempuan. Laki-laki dianggap lebih mempunyai kebutuhan seksual yang lebih bila dibandingkan perempuan. Apabila asumsi ini diterima oleh perempuan, maka segera para prempuan akan merelakan dirinya mejadi obyek seksual laki-laki dan terlibat dalam perilaku seksual berresiko tinggi.

  2. Gender structure, yakni proses pengaturan aktifitas soaial berdasarkan ide-ide tentang peran dualistik gender yang lahir dari wilayah simbol. Pada wilayah ini, terlihat perbedaan yang terinstitusionalisasi antara laki-la2ki-laki-laki dan perempuan dalam ruang sosial. institusionalisai ini termanifestasi pada hukum, pembagian wilayah kerja dan adat (Van Dariel, 1994 : 5). Senada dengan Van Dariel, Va Haren menambahkan bahwa fenoena ini adalah sebuah gambaran tentang dan terjemahan dari ide-ide tentang maskulinitas dan feminimitas dalam pola perilaku yang sering ditampakkan di ruang institusi dan organisai sosial. contoh paling konkret adalah sebuah kecenderugan pada laki-laki yang lebih menyukai aspek-aspek “ketehnikan”, berbeda dengan perempuan yang lebih cenderung menyukai aspek-aspek sosial.

  3. Individual gender, yakni identitas personal yang terkonstruksi secara sosial berdasarkan kombinasi antara pertanyaan “bagaimana relasi gender beroperasi pada konteks tertentu” dan persepsi tentang “bagaimana relasi-relasi ini seharusnya berjalan”. Pada dimensi ini, seorang bisa mempertanyakan ideologi gender yang sedang berjalan atas dasar ide-ide mereka sendiri tentang maskulinitas dan femininitas.(Van Haren, 1999 ; 7).


Pengetahuan dan Kekuasaan

Dari penjelasn di atas, kita mengetahui bahwa ketiga dimensi mempengaruhi kehidupan sosial dan saling mempengaruhi satu sama lain. Karenanya individu juga bisa mempengaruhi baik struktur maupun simbolisme gender. Indivisu adalah seorang aktor, dan mempunyai kuasa tersendiri untuk melakukan bargaining dengan situasi sosialnya. Pada sisi yang lain individu itu juga dipengaruyhi dan dibatasi oleh situasi sosialnya, sehingga individu terkadang tidak bisa memilih pada konteks tersebut. Pada sisi yang lain, situasi sosial  atau sebut saja “ruang gerak” (room to manoeuvre) sosial ini membantu individu menentukan posisi sosial yang bisa diambil.

Karakter “ruang gerak” ini sangat ditentukan oleh wacana dominan. Wacana menururt Brouns (1993 ; 70) adalah jaringan cerita baik perkataan atau tulisan, di mana manusia secara bersama membentuk satu keyakinan tentang benar atau tidaknya sebuah tujuan atau wilayah.  Moore (1993 ; 86) mengatakan bahwa wacana adalah sistem pemahaman yang diadopsi oleh sesorang untuk mnafsirkan dunianya.

Dari sini, wacna bisa dilihat sebagai seperangkat ide dan standar yang hidup dalam rung sosial. Manusia menggunakan perangkat ide dan standar ini untuk merepresentasikan sebuah kebenaran, dan perilaku mereka akan menjadi bagian dari wacana tersebut. Jadi, apabila seseorang bisa berjalan mengikuti wacana sosial ini, maka ia akan dapat membantu menjaga relasi kuasa yang lahir dari  wacana ini, dan mereka juga akan bisa mempengaruhi diensi struktur dan simbol sosial yang ada. Oleh karena itu, bagi Vilarreal (1994 : 172) kekuasaan (power) tidaklah dianggap sebagai sesutau yang bisa dimiliki atau tidak, akan tetapi kekuasaan itu lahir  sebagai konsekuensi dari tindakan seseorang. Karena itu, dalam konstruksi gender kekuasaan itu bisa dalam posisi “diberi” atau “diterima” antara laki-laki dan perempuan. laki-laki  dan perempuan alam posisinya sebagai agen, bisa menempati posisi baik sebagai pemberi atau penghasil (yielder) atau penerima dan pemegang (wielder).

Foucaults (1981) beranggapan  bahwa wacana juga bisa mempengaruhi relasi kuasa yang sedang berjalan, karenanya relasi kuasa adalah sesuatu yang tidak tetap. Dari sini, wacana bisa dianggap sebagai instrumen sekaligus akibat dari kekuasaan. Dari sini, kekuasaan tidak hanya diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menguasai orang lain, akan tetapi kekuasaan selalu hadir dan selalu berputar di sekililing individu.

Apa yang membuat wacana ini mempunyai arti dan pern siginifikan dalm membentuk relasi kuasa antar laki-laki dan permpuan ? jawbannya terletak pada penerimaan seseorng pada kuasa wcana yang dianggap mempunyai dasar pda kebenran pada wacana yang mereka terima dan gunakan. Dalam konteks gendeer bisa dicontohkan, misalnya, jika seorng laki-laki secara alamiah dianggap lebih dominan daripda perempuan, dan karenanya hal ini benar, maka konstruksi peran, status sosial dan kekuasan akan lebih diberikan pad laki-laki daripada perempuan.

Menurut whelan (1999 : 7) stndarisasi gender menggambarkan pada peran produksi dn reproduksi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini akan mengaikbatkan juga perbedaan pola atau jalan di mana laki-laki dan perempuan bisa memperoleh akses pendidikan, informasi, tanah, uang, pekerjaan  dan pendapatan.
Gender, Kekuasaan dan kebudayan

Machali (2001 : 10) mengatakan bahwa sistem kekuasaan di indonesia sangat dipengaruhin oleh Jepang selama masa penjajahannya di negeri ini. Menyitir pendpat Anderson, Machali mengatakan bahw da 4 poin dasar  yang memberi kejelasan tentang jejak kekuasaan Jepang pada sistem kekuasaan di Indonesia. Bagi Jepng kekuasaan itu adalah sesuatu yang konkret, homogen, konstan atau tetap pada total kualitas, dan tanpa ada implikasi moral di dalamnya. Kekuasaan berada di luar jangkauan para pemakainya. Kekuasaan dianggap bersal dari kekuatan Tuhan, tidak tampak dan misterius, karenanya berasal dari satub sumber dan termaniufestasi dalam satu bentuk. Sehingga walaupun distribusi kekuasaan bisa saja berbeda-beda dan banyak, akan tetapi secra kuntitas kekuasaan itu dalah tetap dan tidak berubah. Konsekuensinya adalah kekuasaan terkonsentrasi pada satu orang, dengan usaha menghilangkan kekuasaan yang berada di pihak atau orang lain. Ketika kekuasaan sudah terpegng pada satu orang maka  tidak bolah ada pertanyaan  tentang keabsahan dan legitimassi kekuasaan itu, dan akhirnya sama sekali tidak mempunyai implikasi moral apa pun.

Sejak teori feminisme kritis masuk pada ilmu-ilmu sosil, muncul perdebatan antropologis seputar status laki-laki dan perempuan di Jawa. Dalam perdebtn itu, seringkali dikatakan bahwa status perempuan di Asia tenggara mempunyai posisi lebih tinggi dibandingkan posisi perempuan di wilyah dunia lainnya. Akan tetapi beberapa teoritikus seperti Robinson (1990 : 22), Sullivan (1994), Htley (1990) dan Keeler (1990) menytkan bahwa walupun perempuan jawa lebih mempeunyai peran dalam mengontrol finansial rumah tangga hasil dari perdagangan kecil, hal ini sama sekali bukan prestise yang besar. Menurut Brenner (1995) posisi ini sebenrnya menjadi justifikasi atas diominasi laki-laki atas perempuan ketika laki-laki lebih menyukai menggunakan uangnya untuk berjudi, mabuk dan bermain perempuan.


Seksualitas dan Gender

Sebelum tahun 1950-an, seksualitas merupakan area kajian yang didominasi disiplin biologi dan psikologi. Dalah Kinsey yang mula-mula memasukkan seksualitas dalam kajian sosial (golombok & Fivursh 1994 : 137 – 139). Sejak saat itu, seksualitas masuk dalam wilayak kajian ilmu-ilmu sosial.

Van haren (1999 : 15) dan Moore (1993 : 84) menegaskan keterkaitan antara seksualitas dan pemaknaan-pemaknaan sosial. Mamahami seksualitas dalam kerangka pendakatan konstruksi sosial, semakin menjelaskan posisi wacana seksualitas berhimpitan dan bahkan beririsan dengan konstruksi gender.

Wacana dan pemikiran tentang seks menurut Moore adalah kontruksi tentang proses-proses stereotyp-stereotyp dan dibiasakan yang mana dengannya mnusia berpeilaku seksual,  dan kemudian menjadai anggapn sosial secara umum.

Bagi Hekma (1994 : 8-9) seksualitas merupakan hak khusus (privasi) laki-laki yang selalu mengekspresikan dominasinya atas perempuan. Hal ini misalnya terlihat dalam posisi berhubungan seks. Walauapun hubungan seksual lebih sering dianggap sebagai tindakan yang alamiah, akan tetapi hal itu menurut beberpa teorikus juga masuk dalam wilayah konstruksi gender. McFdden, misalnya, mengatakan bahwa posisi konvensionl dalam hubungan seks di mana laki-laki berada di atas dn perempuan di bwah, menunjukkan konstruksi sosial yang ter-gender-kan. (Van Haren 1999 : 12).

Banyak gagasan tentang seksualitas yang lahir dari asumsi “wacana dorongan seksual laki-laki”. Asumsi ini lahir dari   pemikiran bahwa perempuan adalah pelampiasan nafsu seks laki-laki. Pemikiran mengandaikan relasi seksualitas yang tidak seimbang seimbang antara laki-laki dan perempuan, di mana laki-laki sebagai subyek perilaku seksual dan perempuan sebagai obyek. Dengan kata lain, dalam menanggapi persoalan seksulitas laki-laki lebih bisa bersikap dan bertindak aktif, sedangkan perempuan lebih pasif. Anggapan ini bisa lebih jauh berimplikasi pada aman atau tidaknya suatu pewrilaku seksual. Peremp[uan yang dianggap tidak berkepentingan dalam seks, karena dia adalah obyek dan subyeknya laki-laki, akan merasa kesulitan untuk menunjukkan keinginan mereka menikmati seks yang aman dan seimbang. Laki-lakilah yang mengontrol seks, dan akhirnya aman atau tidknya sebuah perilaku seksual ditentukan oleh pemegang kontrol. (Harding 1998 : 21).

Pengertian HIV Aids

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.


HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.


I M S

Pengertian dan Gejala Umum IMS





Infeksi Menular Seksual atau disingkat IMS adalah infeksi pada alat reproduksi atau alat kelamin yang diakibatkan oleh hubungan seksual



Apa bedanya IMS dengan PMS atau Penyakit Kelamin

  • IMS lebih luas artinya, karena tidak terbatas pada penyakit-penyakit kelamin saja, tetapi juga infeksi alat reproduksi yang menular lewat hubungan seksual. Artinya semua penyakit yang menular melalui hubungan seksual meski gejalanya tidak muncul di alat kelamin di sebut IMS

  • PMS sering merujuk pada gejala di alat kelamin, tetapi IMS lebih merujuk pada cara penularan melalui seks, sementara gejalanya tidak harus di alat kelamin, misalnya Hepatitis. Gejala IMS bisa muncul antara lain di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati, otak dan bagian tubuh lainnya.

  • Seseorang yang sakit belum tentu karena terinfeksi, tetapi semua jenis infeksi sudah pasti merupakan penyakit/sakit


Wow...Blogging Kontes

Baru tadi malam, teman saya yang sedang menyelesaikan skripsinya di Ilmu Pemerintahan UMY memberitahu tentang adanya kontes blogging berhadiah. Akhirnya tak berpikir lama saya langsung ke TKP dan langsung daftar. Teman saya yang juga mengikuti kontes tersebut dengan blog iptek nya yang keren berharap untuk mendapatkan hadiah yang disediakan pada kontes ini. (www.ngarep.com)

Hadiah tersebut diantaranya ;

  1. Acer Aspire One D255

  2. HP Mini 110-3111

  3. Blackberry Gemini 8520

  4. E-Pad Android

  5. HP LG Cookie

  6. HD External A-Data

  7. HD External Hitachi

  8. Modem HSDPA

  9. MP4 Player 4Gb

  10. Flasdisk 8Gb

  11. 3 Buah Hadiah Hiburan Flasdisk 4Gb




Yang berminat, langsung join ya..

Selamat Mencoba dan sukses.........!!!